Anggota Parlemen Uni Eropa tiba hari Selasa (29/10) di wilayah Kashmir India, delegasi asing pertama yang berkunjung ke sana sejak pemerintah India mencabut otonomi atas wilayah itu pada Agustus dan memberlakukan tindakan keras terhadap para demonstran.
Para pejabat pemerintah India mengatakan, para anggota parlemen yang mewakili 11 negara berencana untuk mengevaluasi situasi di Kashmir, setelah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
India secara mengejutkan melucuti wilayah mayoritas Muslim dari hak konstitusionalnya untuk membentuk pemerintahan sendiri dan kepemilikan tanah, sebuah langkah yang disertai penumpasan militer yang brutal oleh puluhan ribu tentara yang berkumpul di wilayah dengan pengawalan militer yang ketat.
Pasukan memberlakukan jam malam yang luas, menangkap ribuan orang dan memutus hampir semua komunikasi.
Pejabat pemerintah sejak itu memulihkan sebagian layanan komunikasi, mendorong siswa untuk bersekolah lagi dan mendesak pebisnis untuk membuka kembali usahanya.
Warga Kashmir telah menolak tawaran dari pemerintah, dan menyuarakan kemarahan bahwa pemerintah India berupaya untuk memperagakan kepada delegasi Uni Eropa bahwa wilayah itu sudah kembali normal. (ps/jm)