India memulai salah satu gerakan vaksinasi virus corona yang terbesar di dunia pada Sabtu (16/1).
Santa Roy, seorang petugas medis yang merupakan salah seorang yang disuntik pertama kali di Kolkata, mengatakan kepada AFP bahwa setelah "menyaksikan orang-orang meninggal dunia," dia kini melihat "secercah harapan."
India, negara berpenduduk 1.3 miliar orang, memiliki jumlah kasus kedua terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat (AS).
Pemerintah menarget untuk memvaksinasi 300 juta orang hingga Juli dengan Covishield, yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan dibuat oleh Institut Serum India, atau dengan Covaxin yang dikembangkan di India.
Covaxin masih dalam tahapan uji klinis dan penerima vaksin harus menandatangani surat yang menyatakan bahwa "efikasi klinis... masih belum dipastikan."
Namun, Perdana Menteri Narendra Modi, yang meluncurkan kampanya imunisasi itu, mendesak rakyat agar menolak "propaganda dan rumor" mengenai vaksin itu.
Pemerintah mengatakan memiliki sekitar 150 ribu anggota staf terlatih yang terlibat dalam gerakan vaksinasi itu dan telah meningkatkan keamanan agar vaksin itu tidak dijualbelikan secara ilegal. [vm/ft]
