Umat Hindu di India, Senin melemparkan, mengoleskan bubuk berwarna dan menyemprotkan air dalam perayaan Holi besar-besaran meskipun banyak negara bagian India membatasi pertemuan untuk mencegah penyebaran kembali virus corona di seluruh negeri.
Holi menandai datangnya musim semi dan dirayakan secara luas di seluruh India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Hampir setiap tahun, jutaan orang saling lempar bubuk berwarna dalam perayaan di luar ruangan. Tetapi untuk tahun kedua berturut-turut, warga didorong tinggal di rumah untuk menghindari perayaan luas di tengah gelombang virus terbaru.
India mengonfirmasi 60.000 lebih kasus infeksi setiap hari selama seminggu terakhir dari yang terendah sekitar 10.000 pada bulan Februari. Kementerian kesehatan, Senin melaporkan 68.020 kasus baru, kenaikan harian tertinggi sejak Oktober tahun lalu. Jumlah itu membuat kasus infeksi nasional menjadi lebih dari 12 juta.
Kematian harian meningkat 291 dan sejauh ini virus corona telah menewaskan 161.843 orang di negara itu.
Lonjakan terbaru berpusat di negara bagian Maharashtra, India barat di mana pihak berwenang telah memperketat pembatasan perjalanan dan memberlakukan jam malam. Negara bagian ini sedang mempertimbangkan penutupan wilayah yang ketat.
Kasus-kasus juga meningkat di ibu kota New Delhi dan negara bagian Punjab, Karnataka, Gujarat, Tamil Nadu, Haryana dan Madhya Pradesh.
Lonjakan itu bertepatan dengan pemilihan multi-tahap negara bagian yang ditandai dengan pertemuan besar dan pawai, dan Kumbh Mela, atau festival kendi, yang dirayakan di kota Haridwar utara, di mana puluhan ribu umat Hindu berendam di sungai Gangga. [my/jm]