Indonesia memperkirakan akan menyelesaikan diskusi mengenai perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EEU) yang dipimpin Rusia pada bulan Juli, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (10/6).
Airlangga bertemu dengan Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev di Moskow pada hari Senin. EEU terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.
“Saya yakin FTA (perjanjian perdagangan bebas) pasti akan memberikan dampak positif dan saling menguntungkan bagi Indonesia dan EEU,” kata Airlangga seraya menambahkan bahwa diskusi putaran kelima akan diadakan di Indonesia pada bulan depan.
Airlangga juga meminta Rusia untuk mempromosikan minyak sawit Indonesia ke EEU. Tahun lalu, Uni Eropa (EU) mengesahkan undang-undang yang melarang impor komoditas yang terkait dengan deforestasi, sebuah langkah yang diperkirakan akan merugikan industri minyak sawit di Indonesia dan Malaysia, yang menyumbang 85% dari ekspor minyak sawit global.
Minyak sawit Indonesia telah memenuhi standar kesehatan dan keberlanjutan, kata Airlangga, seraya menambahkan bahwa ia berharap EEU tidak menerapkan aturan apa pun yang mendiskriminasi produk tersebut.
EEU adalah salah satu importir minyak sawit terbesar di Indonesia, dan membeli komoditas tersebut senilai $544,64 juta pada tahun 2023.
Indonesia juga mengekspor kopi ke EEU. Ekspor utama serikat itu ke negara Asia Tenggara mencakup pupuk yang terbuat dari mineral atau bahan kimia dan paduan besi (ferroalloy). [ab/uh]