Menjelang kedatangan Presiden Finlandia Sauli Niinisto ke Jakarta pada 3-4 Novermber, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi Senin pagi (2/11) mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Finlandia Timo Soini di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Sejumlah kerjasama dibicarakan dalam pertemuan bilateral tersebut, antara lain kerjasama di bidang energi terbarukan dengan memanfaatkan lahan gambut dan juga kerjasama di bidang teknologi informasi.
Menurut Retno Marsudi, kerjasama ini perlu digagas karena Indonesia memiliki lahan gambut yang cukup banyak dan seharusnya dimanfaatkan menjadi energi terbarukan sebagaimana yang dilakukan oleh Finlandia. Lima hingga tujuh persen energi di negara itu tambahnya berasal dari gambut.
“Sepertiga dari wilayah Finlandia itu terdiri dari lahan gambut dan mereka sudah memiliki teknologi untuk mentransfer gambut menjadi energi karena kita mempunyai lahan gambut karena kita mempunyai lahan gambut yang cukup banyak, hal seperti ini bidang yang perlu dikerjasamakan,” ujar Retno.
Selain membicarakan soal kerjasama energi terbarukan, Menlu Indonesia dan Finlandia juga membahas kebijakan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas serta melakukan tukar menukar pendidikan diplomatik terutama untuk masalah resolusi konflik.
Pembahasan soal perdagangan antara Indonesia dan Finlandia kata Retno juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Nilai perdagangan Indonesia-Finlandia terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2014 lalu perdagangan Indonesia dengan Finlandia mencapai 780 juta dolar Amerika. Dari segi investasi terdapat peningkatan yang cukup signifikan tambahnya investasi Finlandia di Indonesia sebesar 3,6 juta dolar yang merupakan peningkatan yang sangat pesat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 800 juta dolar Amerika.
Pertemuan itu ujar Retno juga membicarakan tentang saling memberi dukungan di forum UNESCO (Organisasi PBB bidang Pendidikan Sosial dan Budaya) dan Dewan Keamanan PBB.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Luar Negeri Indonesia juga menyampaikan undangan kepada Menlu Finlandia untuk dapat menghadiri acara Bali Democracy Forum ke-8 yang bertema “Demokrasi dan Pelayanan Publik yang Efektif”, pada 10 Desember 2015 mendatang.
“Pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, yang Menteri Luar Negeri Finland setuju.”
Di tempat yang sama, Menteri Luar Negeri Finlandia, Timo Soini mengatakan Indonesia dan Finlandia memiliki hubungan yang sangat baik dan memiliki rasa saling percaya dan saling menghormati. Ini tampak ketika Finlandia ikut membantu tercapainya perjanjian damai antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Konflik bersenjata di antara kedua pihak pun berakhir ketika perjanjian itu ditandatangani tahun 2005.
Menurut Timo Soini, sejumlah delegasi bisnis akan ikut serta dalam rombongan Presiden Finlandia ke Jakarta hari Selasa (3/11).
“Kami menunggu apa yang bisa dihasilkan pengusaha dari kedua negara karena ada banyak bidang yang dapat dilaksanakan bersama,” paparnya.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto akan bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Negara Jakarta hari Selasa guna membahas kerjasama kedua negara. [fw/pp]