Hal itu diuangkapkan Lawrencene Spinelli saat jumpa pers di Jakarta Selasa mengenai penyelenggaraan konferensi Kerjasama Investasi Swasta Asing (OPIC) di Indonesia yang akan berlangsung selama dua hari, pada 4-5 Mei 2011 di Jakarta dan rencananya akan dibuka oleh Presiden Yudhoyono.
Menurutnya, dengan diselenggarakannya konferensi OPIC di Indonesia diharapkan akan meningkatkan investasi di Indonesia karena dunia usaha yakin sumber daya alam yang kaya serta iklim investasi yang baik, para investor akan berminat berinvestasi di Indonesia.
Spinelli menjelaskan investor akan memutuskan di mana tempat yang baik untuk berinvestasi. Dan menurutnya, hubungan Amerika dengan Indonesia selama ini sangat penting dalam memberikan panduan bagi investor dan Indonesia merupakan tempat yang baik untuk berinvestasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Lawrence Spinelli menambahkan, meski ia tidak berani memastikan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia apakah kemungkinan akan turun, stagnan atau tumbuh positif, ia menilai Indonesia merupakan negara yang akan terus mendapat dukungan OPIC. "OPIC akan terus mendukung investasi di Indonesia dan OPIC akan melipatgandakan investasinya di Indonesia dengan berbagai proyek," ujar Spinelli.
OPIC dibentuk sebagai salah satu badan pemerintah Amerika sejak tahun 1971, bertugas membantu bisnis-bisnis Amerika di sekitar 156 negara, mengembangkan perekonomian di pasar-pasar baru, serta mendukung kebijakan luar negeri Amerika. Sejak 2002, OPIC mulai menyelenggarakan konferensi di berbagai negara dan tahun ini Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah.
Hingga kini, OPIC telah mengkoordinasi investasi senilai 13 miliar dolar AS di 156 negara dan realisasi untuk Indonesia sekitar 76 juta dolar AS. Menurut catatan OPIC, jenis usaha yang diminati para investor Amerika untuk ditanam di Indonesia adalah energi dan infrastruktur.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Nina Sapti, berpendapat meskipun Amerika masih bisa diandalkan sebagai negara pendukung ekonomi dunia, tapi Indonesia harus terus mengembangkan hubungan ekonomi dengan negara-negara lain.
“Dalam hal ekonomi, Indonesia sekarang harus membuka pintu kepada semua bangsa dan investor asing untuk berloma-lomba masuk ke Indonesia supaya Indonesia bisa membangun,” ujar Nina Sapti.