Presiden Joko Widodo, menyerukan penyelidikan yang ‘transparan dan menyeluruh’ terhadap pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Senin (22/10), Reuters melaporkan.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia tetap menjaga hubungan dengan Arab Saudi dan ‘menyatakan keprihatinan’ atas pembunuhan yang terjadi di Konsulat Saudi di Istanbul. Kerajaan Arab Saudi awalnya menolak tuduhan pembunuhan tersebut minggu lalu.
Pembunuhan Khashoggi telah mengundang hujan kritik internasional terhadap Kerajaan Arab Saudi, yang akhirnya mengatakan hal itu sebagai ‘kesalahan yang besar dan fatal’. Namun, Saudi mengaku Putra Mahkota Mohammed bin Salman tidak mengetahui kasus tersebut.
“Indonesia berharap penyelidikan dilakukan secara transparan dan menyeluruh,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada para wartawan usai pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir di Istana Bogor.
Keduanya membahas berbagai topik dalam pertemuan tersebut, termasuk kasus Khashoggi.
Menurut Menlu Retno, al-Jubeir sudah menyampaikan pernyataan dan penjelasan kepada Widodo mengenai kasus tersebut. Tapi Retno menolak menjelaskan lebih lanjut.
Menteri Retno dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan al-Jubeir di Jakarta, besok, Selasa (23/10).
Pada 2017, Raja Salman menjadi raja pertama dari Kerajaan Arab Saudi ang mengunjungi negara di Asia Tenggara setelah hampir lima dasawarsa. Dalam kunjungannya, Raja Salman menandatangani berbagai kesepakatan kerja sama. [vp/ft]