Amnesti Internasional mengatakan “ketidakberpihakan” penyelidikan Arab Saudi terhadap pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi akan tetap dipertanyakan setelah otorita berwenang di negara kerajaan itu mengatakan bahwa Khashoggi meninggal karena berkelahi di konsulat mereka di Istanbul, Turki.
Salah seorang pejabat Amnesti Internasional yang juga mantan wartawan, Rawya Raqeh, Sabtu (20/10) mengatakan kelompok pemerhati HAM itu, dan organisasi-organisasi lain, telah dengan sikap jernih memutuskan bahwa yang dibutuhkan adalah “penyelidikan independen dan tidak berpihak oleh PBB, untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi dan memastikan keadilan bagi Khashoggi.”
Raqeh mengatakan kelompok HAM itu prihatin dengan operasi “menutup-nutupi terjadinya kejahatan dengan mengadakan penyelidikan ala kadarnya atau menyajikan hasil yang bias” dalam kasus ini.
Khashoggi menghilang 2 Oktober lalu setelah datang ke konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, guna mendapatkan dokumen-dokumen untuk pernikahannya. Otorita Arab Saudi mengatakan Kashoggi meninggal akibat perkelahian yang terjadi di dalam kantor konsulat itu. [em]