Kesepuluh pemimpin negara/pemerintahan ASEAN berkesempatan menyampaikan pandangan singkat dengan strategi kawasan pada masa depan, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo yang menyampaikan dua isu yaitu perdamaian di Laut Cina Selatan dan di Timur Tengah.
Dalam isu perdamaian di Laut Cina Selatan, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya menjadi kawasan ini stabil dan damai. Untuk itu ia menyarankan semua pihak untuk menghormati hukum internasional, mencegah persaingan antar kekuatan besar, dilaksanakannya "document of conduct" secara penuh dan efektif serta segera menyelesaikan kode tata prilaku di kawasan itu. Presiden Joko Widodo juga menekankan kepada semua pihak untuk menghentikan kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan ketegangan.
Joko Widodo: Upaya Melawan ISIS Masih Belum Maksimal
Sementara menyikapi kondisi di Timur Tengah, Presiden Joko Widodo menyampaikan keprihatinannya, terutama dengan memburuknya hubungan Arab Saudi dengan Iran, konflik Israel-Palestina dan konflik Suriah yang mendorong ratusan ribu orang mengungsi ke negara-negara lain.
Di sisi lain Presiden Joko Widodo juga menyoroti upaya melawan ISIS, yang menurutnya belum mencapai hasil maksimal karena justru jumlah teroris asing yang ikut bergabung semakin bertambah. "Saya telah mengutus Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi ke Iran, Arab Saudi dan sejumlah negara di Timur Tengah untuk menggalang perdamaian," ujar Joko Widodo.
Menurutnya pesan perdamaian dan sejumlah usul solusi juga telah disampaikan Indonesia dalam pertemuan tingkat tinggi luar biasa Organisasi Kerjasama Islam OKI di Jeddah pada 21 Januari. Usul itu mencakup pembentukan mekanisme tata perilaku yang mengacu pada prinsip saling membangun kepercayaan, menghormati kedaulatan negara lain dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. “Ini merupakan salah satu kunci terciptanya perdamaian di Timur Tengah," tegas Joko Widodo.
Indonesia Siap Langsungkan KTT OKI pada 6-7 Maret
Khusus mengenai konflik Israel-Palestina, Indonesia kembali menegaskan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan mengatakan akan terus mengupayakan penyelesaian masalah. Salah satu wujud kongkritnya adalah kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam OKI pada 6-7 Maret. Indonesia akan mengundang sejumlah negara untuk hadir dalam KTT ini sebagai pengamat, termasuk Amerika. “Saya ingin mendorong agar ASEAN dan Amerika terus memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah Palestina," ujar Joko Widodo.
KTT AS-ASEAN hari kedua (16/2) akan memusatkan pada isu keamanan. [em/ds]