Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Jumat (17/6) bahwa kelompok G20 menargetkan dapat mengumpulkan $1,5 miliar pada tahun ini sebagai cadangan dana untuk lebih mempersiapkan pandemi di masa depan.
Negara-negara G20 untuk sementara telah setuju untuk menyiapkan dana multi-miliar dolar yang menurut pejabat kesehatan akan membiayai upaya-upaya seperti pengawasan, penelitian, dan akses yang lebih baik ke vaksinasi untuk negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah.
Budi mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Amerika Serikat, Uni Eropa, Indonesia, Singapura dan Jerman telah menjanjikan sekitar $1,1 miliar untuk dana itu.
"Jika pada akhir tahun ini kami dapat memperoleh dana segar sebesar $1,5 miliar, kami akan sangat, sangat senang," katanya kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa ia berharap grup tersebut dapat mengumpulkan $1,5 miliar lagi tahun depan.
Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT para pemimpin G20 di Bali pada November 2022.
Bank Dunia, yang akan menampung dana tersebut, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan dalam sebuah laporan bahwa kesenjangan pendanaan tahunan untuk kesiapsiagaan pandemi adalah $10,5 miliar.
Budi mengatakan akan mulai membahas kontribusi dana tersebut dengan negara-negara seperti Jepang dan Inggris pada pertemuan menteri kesehatan G20 di Indonesia pada minggu depan.
“Pandemi adalah perang, dan kita harus siap dengan uang yang cukup ketika perang terjadi,” katanya.
Amerika Serikat dan Indonesia telah mendorong pembentukan dana tersebut untuk membantu dunia agar lebih siap dalam menghadapi pandemi di masa depan. Namun, WHO khawatir dana tersebut dapat merusak upayanya sendiri dan upaya mekanisme kesehatan global lainnya.
Namun Budi mengatakan WHO akan memainkan "peran kepemimpinan" dalam mengidentifikasi negara mana yang membutuhkan dana atau memberikan tindakan pencegahan lainnya.
Bank Dunia mengatakan dana tersebut diharapkan dapat beroperasi tahun ini, dan Budi mengatakan struktur dana tersebut dapat dibentuk dalam waktu beberapa bulan. [ah]