Dialog antara Pemimpin Ekonomi APEC dengan APEC Business Advisory Council (ABAC) mengawali dimulainya pertemuan Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-21. Pertemuan ini dipimpin oleh Bapak Wishnu Wardhana dari Indonesia, selaku ABAC Chair 2013, hari ini (7/10).
Para Pemimpin Ekonomi APEC telah mendengarkan secara langsung masukan dan rekomendasi yang diberikan oleh ABAC selaku para perwakilan pelaku dunia usaha di kawasan Asia Pasifik.
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono membuka KTT APEC di Nusa Dua, Bali, Senin (7/10) dengan mengatakan bahwa ke-21 negara anggota APEC perlu bekerjasama untuk pulih dari krisis ekonomi dunia. Presiden Yudhoyono menekankan bahwa sejak pendirian APEC, peran dunia usaha sangat tidak tergantikan dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang ada.
Berbicara di hadapan para eksekutif tertinggi perusahaan di Asia pada sebuah pertemuan puncak CEO yang diadakan pada waktu bersamaan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji akan melaksanakan reformasi yang telah dijanjikannya untuk meningkatkan perekonomian Jepang yang mandek.
Laporan-laporan media mengatakan deklarasi KTT tersebut, yang akan dirilis hari Selasa, akan menekankan perlunya reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, partisipasi angkatan kerja dan penciptaan lapangan kerja berkualitas tinggi di kawasan itu.
---
Setelah diselingi makan siang bersama, para Pemimpin Ekonomi APEC
melanjutkan pembahasan mengenai peran APEC dalam memperkuat sistem perdagangan multilateral guna menghadapi kondisi ekonomi global saat ini.
Selaku pemimpin pertemuan, Presiden Yudhoyono sangat mengedepankan pentingnya peran APEC dalam mempersempit jarak pembangunan antara ekonomi melalui sistem perdagangan multilateral yang saat ini tengah diupayakan melalui Doha Development Agenda (DDA) yang dibahas di WTO.
Pertemuan akan dilanjutkan Selasa (8/10), dengan pembahasan lanjutan terkait pengembangan konektivitas di kawasan, yang akan dilanjutkan dengan diskusi informal antara Pemimpin Ekonomi APEC dengan Pemimpin Ekonomi di Kawasan Pasifik dan ditutup dengan Pertemuan dan jamuan makan siang Bersama Para Pemimpin APEC yang akan membahas agenda pertumbuhan berkelanjutan dan setara di kawasan Asia Pasifik.
APEC merupakan kerjasama ekonomi di lingkar Pasifik yang terdiri dari 21 Ekonomi anggota, yaituAmerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chile, China, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini, Peru, Selandia Baru, Singapura, Chinese Taipei,Thailand, Vietnam. Anggota APEC disebut sebagai entitas Ekonomi dan bukan negara mengingat keanggotaan Hong Kong-China dan Chinese Taipei di APEC.
Indonesia merupakan salah satu Ekonomi anggota APEC yang telah bergabung sejak APEC didirikan pada tahun 1989 di Australia. Pada tahun 1994 Indonesia untuk pertama kalinya menjadi ketua dan tuan rumah KTT APEC.
Pada Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC 1994 tersebut, dihasilkan 'Deklarasi Bogor' yang mencakup kesepakatan para Pemimpin APEC terhadap 'Bogor Goals' yang menerapkan target pencapaian perdagangan dan investasi yang terbuka untuk Ekonomi maju pada tahun 2010 dan untuk Ekonomi berkembang pada tahun 2020.
Para Pemimpin Ekonomi APEC telah mendengarkan secara langsung masukan dan rekomendasi yang diberikan oleh ABAC selaku para perwakilan pelaku dunia usaha di kawasan Asia Pasifik.
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono membuka KTT APEC di Nusa Dua, Bali, Senin (7/10) dengan mengatakan bahwa ke-21 negara anggota APEC perlu bekerjasama untuk pulih dari krisis ekonomi dunia. Presiden Yudhoyono menekankan bahwa sejak pendirian APEC, peran dunia usaha sangat tidak tergantikan dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang ada.
Berbicara di hadapan para eksekutif tertinggi perusahaan di Asia pada sebuah pertemuan puncak CEO yang diadakan pada waktu bersamaan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji akan melaksanakan reformasi yang telah dijanjikannya untuk meningkatkan perekonomian Jepang yang mandek.
Laporan-laporan media mengatakan deklarasi KTT tersebut, yang akan dirilis hari Selasa, akan menekankan perlunya reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, partisipasi angkatan kerja dan penciptaan lapangan kerja berkualitas tinggi di kawasan itu.
---
Setelah diselingi makan siang bersama, para Pemimpin Ekonomi APEC
melanjutkan pembahasan mengenai peran APEC dalam memperkuat sistem perdagangan multilateral guna menghadapi kondisi ekonomi global saat ini.
Selaku pemimpin pertemuan, Presiden Yudhoyono sangat mengedepankan pentingnya peran APEC dalam mempersempit jarak pembangunan antara ekonomi melalui sistem perdagangan multilateral yang saat ini tengah diupayakan melalui Doha Development Agenda (DDA) yang dibahas di WTO.
Pertemuan akan dilanjutkan Selasa (8/10), dengan pembahasan lanjutan terkait pengembangan konektivitas di kawasan, yang akan dilanjutkan dengan diskusi informal antara Pemimpin Ekonomi APEC dengan Pemimpin Ekonomi di Kawasan Pasifik dan ditutup dengan Pertemuan dan jamuan makan siang Bersama Para Pemimpin APEC yang akan membahas agenda pertumbuhan berkelanjutan dan setara di kawasan Asia Pasifik.
APEC merupakan kerjasama ekonomi di lingkar Pasifik yang terdiri dari 21 Ekonomi anggota, yaituAmerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chile, China, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini, Peru, Selandia Baru, Singapura, Chinese Taipei,Thailand, Vietnam. Anggota APEC disebut sebagai entitas Ekonomi dan bukan negara mengingat keanggotaan Hong Kong-China dan Chinese Taipei di APEC.
Indonesia merupakan salah satu Ekonomi anggota APEC yang telah bergabung sejak APEC didirikan pada tahun 1989 di Australia. Pada tahun 1994 Indonesia untuk pertama kalinya menjadi ketua dan tuan rumah KTT APEC.
Pada Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC 1994 tersebut, dihasilkan 'Deklarasi Bogor' yang mencakup kesepakatan para Pemimpin APEC terhadap 'Bogor Goals' yang menerapkan target pencapaian perdagangan dan investasi yang terbuka untuk Ekonomi maju pada tahun 2010 dan untuk Ekonomi berkembang pada tahun 2020.