Pihak berwenang Inggris telah membebaskan dengan jaminan ulama Muslim radikal Abu Qatada dari penjara sehari setelah ia menang banding supaya tidak di deportasi ke Yordania untuk menghadapi tuduhan terorisme.
Qatada hari Selasa diantarkan ke rumah keluarganya di London dari penjara yang dijaga ketat di Inggris tengah. Beberapa demonstran tadinya berkumpul dekat rumah Qatada meminta dilanjutkannya upaya untuk mendeportasinya. Qatada yang di sebut pejabat Inggris sebagai wakil mantan pemimpin al-Qaida, Osama bin Laden untuk Eropa telah ditahan di Inggris selama hampir satu dekade ini berdasarkan UU anti terorisme Inggris.
Qatada akan diijinkan tinggal di rumah, namun ia dikenakan larangan keluar rumah 16 jam per hari. Ia hanya diperbolehkan meninggalkan rumahnya antara jam 8.00 pagi hingga 4.00 sore.
Kementrian Dalam Negeri Inggris mengatakan sangat tidak setuju dengan keputusan hari Senin itu dan akan naik banding.
Menteri Dalam Negeri Theresa May memerintahkan ekstradisi Qatada setelah mendapat jaminan dari Yordania bahwa informasi yang diperoleh melalui penyiksaan tidak akan digunakan untuk memberatkan tuduhan terhadap Qatada .
Komisi Khusus Imigrasi untuk Banding hari Selasa menghalangi perintah ekstradisi Qatada dengan mengatakan pihaknya tidak dapat menjamin ia akan disidangkan secara adil di Yordania.
Yordania menyatakan Qatada bersalah atas tuduhan terorisme terkait dua rencana pengeboman tahun 1998. Ia diadili in absensia.
Inggris telah berupaya untuk mendeportasi Qatada sejak 2001, namun upayanya berkali-kali terhalang oleh pengadilan itu. Bulan Januari Mahkamah HAM Eropa memutuskan menentang deportasi itu karena bukti yang digunakan terhadapnya di Yordania mungkin diperoleh dengan cara penyiksaan.
Qatada hari Selasa diantarkan ke rumah keluarganya di London dari penjara yang dijaga ketat di Inggris tengah. Beberapa demonstran tadinya berkumpul dekat rumah Qatada meminta dilanjutkannya upaya untuk mendeportasinya. Qatada yang di sebut pejabat Inggris sebagai wakil mantan pemimpin al-Qaida, Osama bin Laden untuk Eropa telah ditahan di Inggris selama hampir satu dekade ini berdasarkan UU anti terorisme Inggris.
Qatada akan diijinkan tinggal di rumah, namun ia dikenakan larangan keluar rumah 16 jam per hari. Ia hanya diperbolehkan meninggalkan rumahnya antara jam 8.00 pagi hingga 4.00 sore.
Kementrian Dalam Negeri Inggris mengatakan sangat tidak setuju dengan keputusan hari Senin itu dan akan naik banding.
Menteri Dalam Negeri Theresa May memerintahkan ekstradisi Qatada setelah mendapat jaminan dari Yordania bahwa informasi yang diperoleh melalui penyiksaan tidak akan digunakan untuk memberatkan tuduhan terhadap Qatada .
Komisi Khusus Imigrasi untuk Banding hari Selasa menghalangi perintah ekstradisi Qatada dengan mengatakan pihaknya tidak dapat menjamin ia akan disidangkan secara adil di Yordania.
Yordania menyatakan Qatada bersalah atas tuduhan terorisme terkait dua rencana pengeboman tahun 1998. Ia diadili in absensia.
Inggris telah berupaya untuk mendeportasi Qatada sejak 2001, namun upayanya berkali-kali terhalang oleh pengadilan itu. Bulan Januari Mahkamah HAM Eropa memutuskan menentang deportasi itu karena bukti yang digunakan terhadapnya di Yordania mungkin diperoleh dengan cara penyiksaan.