Ketika kerusuhan sayap kanan melanda Inggris, miliarder teknologi, Elon Musk, menggugah simpati pada para pengunjuk rasa anti-imigrasi, sehingga membuat marah pemerintah Inggris, yang menyalahkan perusahaan-perusahaan media sosial sebagai pemicu kerusuhan.
Kerusuhan selama seminggu itu menyebar ke berbagai kota, terkait dengan disinformasi di online, bahwa tersangka di balik penikaman massal yang menewaskan tiga gadis itu adalah seorang pencari suaka Muslim.
Perang kata-kata antara pemilik X Elon Musk dan pemerintahan Partai Buruh pimpinan Perdana Menteri Keir Starmer yang baru-baru ini terpilih dimulai hari Minggu (4/8), ketika Musk mencuit bahwa "perang saudara di Inggris tidak bisa dihindari."
Juru bicara Starmer mengatakan hari Senin (5/8), bahwa "tidak ada pembenaran" atas komentar itu yang justru membuat Musk menanggapinya dengan serangkaian postingan pada Selasa, mempertanyakan tanggapan pemimpin Inggris terhadap kerusuhan itu.
Musk juga merujuk pada klaim yang meragukan mengenai kepolisian, yang dibantah oleh banyak anggota parlemen dari berbagai spektrum unsur politik dan kepala polisi.
"Penggunaan bahasa seperti 'perang saudara' sama sekali tidak dapat diterima," kata Menteri Kehakiman Heidi Alexander pada Selasa, dan menyebut komentar Musk "sangat tidak bertanggung jawab".
Kerusuhan itu menyusul pembunuhan pada Senin pekan lalu terhadap tiga gadis berusia antara enam dan sembilan tahun di pesta dansa bertema Taylor Swift di Southport, Inggris barat laut.
Tersangka Axel Rudakubana, 17 tahun yang lahir di Inggris dari orang tua imigran dari Rwanda. Ia tidak datang ke Inggris dengan menggunakan perahu kecil ilegal seperti yang dikabarkan oleh berita palsu di media sosial.
Pengunjuk rasa sayap kanan, yang terkadang bertopeng dan mengibarkan bendera Inggris, bentrok dengan polisi, membakar mobil, menyerang masjid dan hotel yang menampung pencari suaka, sehingga pemerintah menyediakan pengamanan darurat ke pusat-pusat Islam.
Dalam sebuah postingan di X pada hari Senin, Starmer berjanji untuk menerapkan “hukum pidana baik untuk pelanggaran daring maupun luring,” dan menambahkan, “Kami tidak akan mengampuni serangan terhadap masjid atau komunitas Muslim.”
Musk menjawab: "Tidakkah Anda seharusnya khawatir dengan serangan terhadap *semua* komunitas?"
Postingan asli yang berjudul "perang saudara" muncul sebagai balasan terhadap pengguna X lainnya yang menyalahkan kerusuhan itu karena "efek migrasi massal dan terbukanya perbatasan". [ps/lt]
Forum