Inggris hari Selasa (21/3) mengatakan akan melarang penumpang membawa laptop dan perangkat elektronik besar lainnya ke dalam kabin pesawat dalam penerbangan ke negara itu dari enam negara Timur Tengah, setelah langkah serupa diumumkan oleh Amerika.
Instruksi Inggris baru itu akan melarang barang elektronik besar dari yang panjangnya 16 sentimeter, lebarnya 9,3 sentimeter dan tebalnya lebih dari 1,5 sentimeter dibawa ke kabin penumpang dalam penerbangan langsung dari Turki, Lebanon, Yordania, Mesir, Tunisia dan Arab Saudi.
"Penerbangan langsung ke Inggris dari negara-negara tersebut yang terus beroperasi di Inggris harus mematuhi peraturan baru itu," kata juru bicara Perdana Menteri Theresa May kepada wartawan.
"Kami pikir langkah-langkah itu diperlukan dan proporsional untuk memungkinkan penerbangan yang aman bagi penumpang."
Sebelumnya Selasa, Badan Urusan Keselamatan Transportasi Amerika mengeluarkan larangan serupa bagi penumpang yang terbang langsung ke Amerika Serikat dari 10 bandara Timur Tengah.
Larangan itu tidak untuk bukan menanggapi ancaman khusus tertentu, kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan, tetapi karena "pertimbangan intelijen" yang menunjukkan bahwa kelompok-kelompok ' masih ingin menarget penerbangan komersial.
Instruksi itu akan mengharuskan penumpang menyimpan perangkat elektronik yang lebih besar dari ponsel dalam bagasi check. TSA mengatakan ponsel tidak dicakup karena alasan logistik.
TSA mengatakan memilih kesepuluh bandara tersebut "berdasarkan gambaran ancaman saat ini" dan setelah berkonsultasi dengan para pejabat intelijen, meskipun lebih banyak bandara bisa ditambahkan pada masa depan.
"Kalau ancaman berubah, persyaratan keamanan TSA juga akan berubah," kata lembaga itu. [sp]