Anggota parlemen Inggris mendesak pemerintah, Senin (21/5), untuk melarang uang hasil korupsi dari Rusia mengalir melalui London, dan memperingatkan bahwa "mengabaikan" hal itu bisa mempersulit pendekatan ke Moskow.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May telah mengusir sejumlah diplomat Rusia dan berjanji untuk melakukan langkah baru terhadap pelanggar HAM, setelah serangan racun syaraf terhadap agen rahasia Rusia di Salisbury dan menyalahkan Moskow. Ia juga secara terang-terangan mengecam agresi Rusia di tempat lain.
Namun dalam laporannya, Komite Urusan Luar Negeri Majelis Rendah mengatakan, "Presiden Rusia Vladimir Putin dan sekutunya bisa melanjutkan 'bisnis seperti biasa' dengan menyembunyikan dan mencuci uang hasil korupsi mereka di London."
Kantor berita AFP melaporkan, Majelis Rendah Inggris itu menyerukan tindakan yang lebih keras terhadap orang-orang yang terkait dengan pemerintahkan Kremlin dan mendesak Inggris untuk menggunakan perannya sebagai pusat keuangan guna mendorong aksi global untuk menutup celah-celah dalam sanksi yang ada atas Rusia.
"Tidak ada alasan bagi Inggris untuk menutup mata ketika kleptokrat Presiden Putin dan para pelaku pelanggaran HAM menggunakan uang yang dicuci melalui London merusak teman-teman kita, melemahkan persekutuan kita, dan mengikis kepercayaan terhadap lembaga-lembaga kita," kata ketua Komite, Tom Tugenhadt.
Dia menambahka, "Inggris harus memahami, korupsi yang berasal dari Kremlin tidak lagi bisa diterima di pasar kami dan kami akan bertindak.” [ps/ii]