Keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa mencapai perjanjian apapun meningkat ketika sejumlah anggota parlemen tampaknya tidak mendukung perjanjian yang dicapai Perdana Menteri Theresa May dengan blok negara-negara Eropa itu. Pemungutan suara parlemen tentang perjanjian itu dijadwalkan akan dilakuan minggu depan.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada 29 Maret 2019 mendatang sudah menjadi hukum di Inggris, dan dibutuhkan undang-undang baru untuk membatalkan hal itu. Berdasarkan Pasal 50 undang-undang itu, menunda keluarnya Inggris dari blok itu juga hanya dapat dilakukan lewat perjanjian 27 anggota Uni Eropa dengan suara bulat, yang tampaknya sulit dicapai, kecuali jika Inggris berencana melangsungkan referendum lain.
Pemerintah dan kelompok bisnis di Eropa berupaya mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kekacauan yang akan terjadi jika tidak tercapai perjanjian apapun ketika Inggris keluar dari Uni Eropa; yang terkait dengan rantai pasokan, jaringan energi dan layanan lintas-perbatasan dasar seperti perbankan dan asuransi seiring terjadinya ketidakpastian berkepanjangan.
Hampir 100 truk ikut ambil bagian dalam latihan untuk menguji rencana darurat Inggris hari Senin (7/1). Komando dilakukan dari sebuah lapangan terbang yang tidak digunakan lagi, dan konvoi truk antri hingga sejauh 30 kilometer menuju ke pelabuhan Dover.
Sekitar 10 ribu truk melewati Dover setiap hari, membawa pasokan vital dari benua itu dan mengirim ekspor produk Inggris ke Uni Eropa dan sekitarnya. Otorita berwenang mengingatkan bahwa penangguhan bea cukai dan keamanan apapun dapat menyebabkan kemacetan hingga sejauh 50 kilometer. Anggota Partai Konservatif di Dover Charlie Elphicke mengatakan truk yang digunakan dalam latihan itu terlalu sedikit dan latihan itu sendiri terlalu terlambat.
“Saya menyambut baik upaya Departemen Transportasi untuk mempersiapkan diri menghadapi Brexit, tetapi skala uji coba ini terlalu kecil.”
Perdana Menteri Theresa May berharap perjanjian yang dirancang untuk memastikan keluarnya Inggris secara mulus dari Uni Eropa, akan disetujui parlemen. (em)