Inggris, Kamis (7/9) menyatakan akan meningkatkan dukungan bagi militer Lebanon, dengan memberi dana bagi penghalang-penghalang pertahanan untuk digunakan di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Suriah.
Langkah itu dianggap sebagai pernyataan kepercayaan oleh London di kalangan militer Lebanon dan mendorong ambisi para komandannya untuk tampil sebagai kekuatan militer yang dominan di perbatasannya dengan Suriah – suatu tujuan yang akan merumitkan upaya Iran membangun apa yang disebut sebagai jembatan darat melalui Irak dan Suriah dan membantu sekutunya di Lebanon, Hezbollah.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, Kamis (7/9) menyatakan bahwa Inggris berambisi untuk membuat Lebanon memiliki wewenang penuh atas perbatasannya dengan Suriah.
Ditingkatkannya bantuan bagi tentara Lebanon (LAF) itu dilakukan hanya beberapa hari setelah LAF dan Hezbollah, gerakan radikal Syiah di negara itu, berhasil menyingkirkan para anggota ISIS dari daerah kantong di pegunungan di perbatasan Suriah-Lebanon.
Inggris sebelumnya telah setuju untuk membantu mendanai dalam beberapa tahun ini pembangunan 30 menara pengawas di perbatasan dan 20 basis operasi Lebanon.
Operasi-operasi pembersihan itu berlangsung bersamaan tetapi LAF menegaskan tidak ada koordinasi antara serangannya di dalam Lebanon dan serangan Hezbollah di wilayah Suriah, suatu klaim yang diabaikan para pejabat Israel pekan ini.
Bukti adanya hubungan dengan Hezbollah, yang oleh Amerika ditetapkan sebagai organisasi teroris, akan merongrong posisi LAF di Washington dan mengacaukan bantuan militer Barat untuk militer Lebanon. [uh/lt]