Inggris dan Uni Eropa hari Jumat (8/12) mengumumkan terobosan mengenai syarat-syarat keluarnya negara itu dari Uni Eropa.
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan dalam konferensi pers di Brussels bersama dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May bahwa perundingan Brexit kini harus beralih ke pembicaraan perdagangan karena telah ada kemajuan memadai yang dicapai dalam tahap pertama yang mencakup isu-isu keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Para pemimpin Eropa yang juga akan bertemu akhir pekan ini di Brussels diperkirakan akan mengesahkan kesepakatan mengenai syarat-syarat penyelesaian masalah keuangan Inggris, status perbatasan Irlandia dan hak-hak warga yang terimbas oleh Brexit.
Kesepakatan itu menyebutkan bahwa mengenai masalah perbatasan Irlandia, Inggris akan “mempertahankan penyesuaian sepenuhnya” dengan pasar tunggal Uni Eropa, ketentuan bea cukai yang mendukung perdamaian, kerjasama, dan ekonomi Irlandia.
“Tidak mudah bagi kedua pihak,” kata May setelah pembicaraan sepanjang malam itu. Ia menyebut perjanjian itu merupakan “kesepakatan mengenai semua kepentingan kita yang dicapai dengan sulit.”
Uni Eropa menetapkan tenggat hari Minggu mendatang setelah pembicaraan macet pada Senin lalu, sewaktu sekutu May, Irlandia Utara, berkeberatan mengenai ketentuan-ketentuan bagi pengaturan perbatasan Irlandia pada masa mendatang. [uh]