Tautan-tautan Akses

Inggris: Virus Corona Varian Baru Mungkin Lebih Mematikan


Warga Inggris antre untuk menerima suntikan vaksin Covid-19 di London, Jumat 22 Januari 2021.
Warga Inggris antre untuk menerima suntikan vaksin Covid-19 di London, Jumat 22 Januari 2021.

Kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris mengatakan, ada beberapa bukti bahwa virus corona jenis baru yang pertama kali didapati di Inggris tenggara, menyebabkan kematian yang lebih tinggi daripada jenis aslinya. Tetapi Patrick Vallance menekankan, “belum ada bukti kuat" dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Ia mengatakan, para pejabat Inggris semakin yakin bahwa vaksin yang telah diizinkan untuk digunakan akan manjur melawan COVID-19 jenis baru yang ditemukan di Inggris. Vallance mengatakan, para ilmuwan prihatin bahwa varian yang didapati di Brazil dan Afrika Selatan bisa lebih kebal terhadap vaksin.

Pada konferensi pers Patrick Vallance menambahkan, "Ada bukti risiko yang lebih tinggi bagi mereka yang tertular virus corona varian baru."

Ia mengatakan, bagi seorang pria berusia 60-an yang tertular virus corona asli, maka "risiko rata-rata untuk setiap seribu orang yang tertular, 10 di antaranya diperkirakan akan meninggal." Sedangkan "dengan virus corona jenis baru, untuk setiap seribu orang yang terjangkit, sekitar 13 atau 14 orang diperkirakan akan meninggal," katanya.

Namun Vallance menekankan, "belum ada bukti yang kuat" dan masih diperlukan lebih banyak penelitian soal meningkatnya risiko kematian. Namun ia juga mengatakan, ada keyakinan yang berkembang bahwa varian baru itu 30% hingga 70% lebih menular daripada jenis virus corona asli.

Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19 mengatakan, penelitian sedang dilakukan untuk melihat penularan dan tingkat keparahan virus corona jenis baru itu. [ps/pp]

XS
SM
MD
LG