Tautan-tautan Akses

Ingin Bersihkan Batu Bara, Obama Dorong Peningkatan Produksi Minyak


Asap membumbung dari pembangkit listrik tenaga batu bara di La Cygne, Kansas. (Foto: Dok)
Asap membumbung dari pembangkit listrik tenaga batu bara di La Cygne, Kansas. (Foto: Dok)

Untuk mempromosikan teknologi hijau, pemerintah Obama mengizinkan perusahaan-perusahaan melakukan hal-hal yang biasanya ditolak karena berbahaya bagi lingkungan.

Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terbaru dan termahal milik Amerika Serikat disebut-sebut sebagai yang terbersih di Bumi, berkat teknologi yang didorong pemerintah yang menghilangkan karbon dioksida dan menjauhkannya dari atmosfer.

Namun saat karbon itu dihilangkan, pembangkit ini akan digunakan untuk memproduksi sesuatu yang tidak ramah lingkungan sama sekali. Pembangkit ini akan mengekstraksi minyak.

Ketika Presiden AS Barack Obama pertama kali mendorong teknologi “penangkapan karbon ini”, konsepnya adalah untuk melawan pemanasan global dengan menjauhkan atmosfer dari lebih banyak gas-gas rumah kaca. Hal tersebut membuat pembangkit listrik batu bara lebih bersih karena memendam karbon dioksida di bawah tanah yang biasanya dipompa keluar cerobong asap.

Namun visi hijau itu terbukti terlalu mahal dan kompleks, jadi pemerintah menerima sebuah negosiasi. Untuk membantu melindungi lingkungan, pemerintah mengizinkan perusahaan-perusahaan listrik untuk menjual karbon dioksida itu kepada perusahaan-perusahaan minyak, yang memompanya ke lapangan-lapangan tua untuk mendorong lebih banyak minyak mentah ke permukaan. Keuntungannya, karbon tersebut secara permanen ada di bawah tanah.

Program tersebut menunjukkan kecerdikan industri minyak, yang menggunakan uang energi bersih pemerintah untuk mensubsidi produksi minyak. Namun hal tersebut juga menunjukkan negosiasi lingkungan yang mau dilakukan, namun jarang dibicarakan Obama, dalam perlawanannya terhadap pemanasan global.

Perusahaan-perusahaan terlah menyuntikkan karbon dioksida ke lapangan-lapangan minyak tua selama berpuluh tahun. Namun taktik tersebut tidak pernah dilihat sebagai strategi untuk mengontrol polusi sampai baru-baru ini.

Obama telah menghabiskan lebih dari US$1 miliar untuk proyek-proyek menangkap karbon yang terkait dengan lapangan minyak dan telah menjanjikan lebih banyak uang lagi untuk batu bara yang lebih bersih. Baru-baru ini, pemerintah Obama mengatakan ingin mensyaratkan semua pembangkit listrik batu bara yang baru untuk menangkap karbon dioksida. Empat pembangkit di AS dan Kanada berencana melakukannya untuk menjual limbah karbon untuk pemulihan minyak.

Perkawinan pembangkit batu bara dan produsen minyak ini merupakan permainan politik yang cantik. Hal itu mendiamkan para kritikus yang mengatakan pemerintah telah membunuh batu bara dan menyurutkan produksi minyak, sambil meredam para aktivis lingkungan yang mendesak Obama lebih keras pada industri batu bara, yang merupakan sumber terbesar karbon dioksida.

Namun manfaat lingkungan dari pemulihan minyak ini tidak sepasti yang dipromosikan pemerintah.

“Proses ini meremehkan semua logika,” ujar Kyle Ash dari Greenpeace, salah satu kelompok lingkungan yang kritis terhadap proses tersebut.

“Mereka tidak bisa mendapatkan kedua hal tersebut, namun sangat, sangat menginginkannya.”

Hal itu telah menjadi tema dari beberapa kebijakan energi hijau Obama. Untuk mempromosikan teknologi-teknologi baru yang lebih bersih, pemerintah telah mengizinkan perusahaan-perusahaan melakukan hal-hal yang biasanya ditolak karena berbahaya bagi lingkungan.

Untuk pembangkit listrik tenaga angin, pemerintah telah melindungi perusahaan-perusahaan dari tuntutan karena membunuh burung-burung yang dilindungi dengan turbin-turbin raksasa mereka. (AP/Dina Cappiello)
XS
SM
MD
LG