Seorang remaja Mesir yang ke Amerika Serikat untuk memamerkan sebuah inovasi pada acara kompetisi sains internasional telah memutuskan untuk meminta suaka, karena khawatir ia akan ditangkap jika kembali ke negaranya.
Pengacara Abdallah Assem mengatakan siswa SMA yang berusia 17 tahun itu meminta suaka karena takut akan dihukum atas alasan politik.
Assem ditahan bulan lalu di Kairo atas tuduhan melakukan protes secara ilegal dan membakar beberapa kendaraan polisi. Ia membantah tuduhan itu.
Pihak berwenang Mesir membebaskan Assem dan mengizinkannya mengikuti Intel International Science and Engineering Fair pekan lalu di Los Angeles, guna mempresentasikan penemuan yang berfokus untuk membantu kaum difabel berkomunikasi.
Dewan Hubungan Amerika-Islam di Los Angeles, yang membantu penemu muda ini mengajukan suaka, menyatakan, Assem yakin “masa depan dan hidupnya akan terancam di negara asalnya.”
Pengacara Abdallah Assem mengatakan siswa SMA yang berusia 17 tahun itu meminta suaka karena takut akan dihukum atas alasan politik.
Assem ditahan bulan lalu di Kairo atas tuduhan melakukan protes secara ilegal dan membakar beberapa kendaraan polisi. Ia membantah tuduhan itu.
Pihak berwenang Mesir membebaskan Assem dan mengizinkannya mengikuti Intel International Science and Engineering Fair pekan lalu di Los Angeles, guna mempresentasikan penemuan yang berfokus untuk membantu kaum difabel berkomunikasi.
Dewan Hubungan Amerika-Islam di Los Angeles, yang membantu penemu muda ini mengajukan suaka, menyatakan, Assem yakin “masa depan dan hidupnya akan terancam di negara asalnya.”