Hal ini dikatakan oleh CEO maskapai IranAir, Farhad Parvaresh hari Selasa (13/12). Ia menambahkan, Airbus telah setuju mengatur pembayaran kredit untuk 17 pesawat pertama.
Ketidakpastian mengenai kredit pembelian pesawat itu dan tentangan politik di Amerika terhadap Iran telah menghambat upaya Iran mengimpor pesawat pasca-pencabutan sanksi terkait nuklir tahun ini.
Iran menandatangani kesepakatan 16,6 milyar dolar untuk 80 jet penumpang Boeing hari Minggu dan dikatakan hampir mencapai kesepakatan dengan Airbus. Ini adalah paket kontrak terbesar dengan perusahaan Barat sejak revolusi Iran tahun 1979. Parvaresh berharap kesepakatan dengan Airbus tuntas dalam dua minggu.
Kontrak pertama diperkirakan melibatkan sekitar 50 sampai 60 jet dari 118 yang dipesan dalam lawatan Presiden Iran Hassan Rouhani Januari lalu ke Perancis. [ka/ds]