Para pakar internet mengatakan, Sabtu (27/2), Iran bagian tenggara mengalami gangguan layanan Internet dalam sepekan belakangan. Gangguan internet terjadi di tengah kerusuhan melanda wilayah yang miskin itu setelah penembakan yang fatal di perbatasan.
Kantor berita Associated Press melaporkan, mengutip pernyataan gabungan sejumlah kelompok hak-hak asasi manusia (HAM), bahwa pihak berwenang memutus jaringan internet di Provinsi Sistan dan Baluchestan yang bergolak. Mereka menyebut gangguan itu sebagai "upaya nyata untuk menutup-nutupi" penindakan keras pemerintah terhadap protes-protes di wilayah itu.
Laporan mengenai pemadaman internet itu muncul ketika pihak berwenang Iran dan kantor-kantor berita tidak resmi mengakui pergolakan yang menantang otoritas setempat. Itu merupakan masalah sangat sensitif di negara yang berusaha membungkam semua upaya pembangkangan.
Selama tiga hari sejak Rabu (24/2), pemerintah memutus jaringan internet di seluruh Sistan dan Baluchestan. Kelompok-kelompok HAM mengatakan di wilayah itu, hampir 96 persen populasinya mengakses internet hanya lewat ponsel, sehingga melumpuhkan alat komunikasi penting. Warga melaporkan akses internet baru pulih pada Sabtu (27/2) pagi.
"Ini adalah respons tradisional Iran terhadap segala jenis protes," kata Amir Rashidi dari Miaan Group, sebuah organisasi HAM yang fokus pada keamanan digital di Timur Tengah, kepada Associated Press pada Sabtu (27/2). "Memutus internet untuk memblokir berita dan foto-foto membuat pihak berwenang lebih nyaman untuk melepaskan tembakan."
Abouzar Mehdi Nakhaie, Gubernur Zahedan, ibu kota provinsi, seperti dikutip kantor berita ISNA, mengatakan bahwa pekan ini terjadi eskalasi konfrontasi antara polisi dan demonstran. Massa bersenjata ringan memadati pos perbatasan Kurin dekat perbatasan Iran dengan Pakistan pada Kamis (25/2).
Kekerasan itu menewaskan seorang polisi, tambahnya.
Awal pekan ini, para demonstran menyerang kantor gubernur distrik dan menyerbu dua kantor polisi di Kota Saravan. Mereka marah dengan penembakan terhadap para penyelundup bahan bakar minyak (BBM) yang berusaha menyeberang kembali ke Iran dari Pakistan pada Senin (22/2). [vm/ft]