Lembaga kehakiman Iran mengakui hari Minggu (4/2) bahwa pihaknya telah memberi izin cuti berobat kepada seorang warga Iran-Amerika yang berusia 81 tahun yang dinyatakan bersalah atas tuduhan spionase, salah seorang dari sejumlah orang yang mempunyai dua kewarganegaraan yang disekap dalam tahanan oleh Iran dan telah dikecam oleh PBB.
Namun, seorang juru bicara kehakiman Iran berusaha membantah kemungkinan Baquer Namazi akan dibebaskan selama waktu yang tidak tentu, setelah pembedahannya baru-baru ini untuk memasang alat pacu jantung, Namazi, seorang mantan wakil UNICEF yang pernah menjabat gubernur provinsi Iran, Khuzestan, yang kaya minyak, dihukum 10 tahun penjara bersama putranya.
"Seperti banyak napi yang mendapat cuti, ia cuti tiga hari," kata juru bicara Gholamhossein Mohseni Ejehi dalam komentarnya yang diudarakan melalui televisi pemerintah. "Ketika ia di luar penjara, mereka memohon perpanjangan cuti tiga hari lagi."
"Cutinya berakhir kemarin atau hari ini," kata Ejehi menambahkan.
Jared Genser, pengacara Namazi yang berbasis di Washington, sebelumnya mendesak cuti Baquer Namazi diperpanjang.
"Jelas menurut dokter pemerintah sendiri bahwa pengembaliannya ke penjara merupakan hukuman mati," kata Genser dalam pernyataan hari Kamis.Genser mengatakan hari Minggu ia yakin Namazi akan terus cuti sampai paling sedikit hari Senin. Para pejabat Amerika juga telah menyerukan pembebasannya. [gp]