Siamak Namazi, warga AS keturunan Iran yang dipenjara di Iran selama hampir tujuh tahun, telah diperbolehkan keluar dari penjara Evin, Teheran, selama seminggu, kata pengacaranya pada Sabtu (31/9). Namazi dipanjara atas dakwaan terkait espionase, tuduhan yang kata AS disebut tidak berdasar.
Secara terpisah, ayahnya dan mantan pejabat PBB Baquer Namazi, yang juga dinyatakan bersalah atas dakwaan "bekerja sama dengan pemerintah musuh," diperbolehkan meninggalkan Iran untuk menjalani pengobatan, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam pernyataan.
Belum jelas apakah langkah itu akan semakin mendekati upaya pembebasan Siamak sepenuhnya, atau apakah itu mengisyaratkan kemungkinan dibebaskannya secara sementara warga negara AS lain yang ditahan di Iran.
Segera setelah berita pembebasan sementara Siamak tersebar, Nournews Iran mengatakan sebuah negara di kawasan regional telah melakukan mediasi antara Teheran dan Washington mengenai "pembebasan tahanan secara bersamaan."
Kantor berita semi-resmi itu juga melaporkan bahwa "milyaran dolar aset-aset Iran yang dibekukan karena sanksi-sanksi AS, akan segera dibebaskan."
Belum jelas apa yang memotivasi keputusan Teheran mengenai kedua pria itu. Kementerian luar negeri Iran dan Teheran maupun misi Iran di PBB belum segera merespon permintaan Reuters untuk berkomentar. [vm/ft]
Forum