Pemimpin tertinggi Iran mengatakan negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 “berjalan dengan baik” dan bahwa masa depan negaranya tidak boleh dikaitkan dengan keberhasilan atau runtuhnya pembicaraan nuklir dengan negara-negara kuat dunia.
Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan komentar itu pada hari Selasa (12/4), seperti dilaporkan oleh media pemerintah Iran, sebulan setelah satu tahun pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat terhenti.
“Tentu saja, alhamdulillah, tim perunding kami telah menolak intimidasi dan tuntutan berlebihan dari pihak lain, dan akan terus melakukannya dengan bantuan Tuhan, tidak diragukan lagi.”
Kedua negara saling menyalahkan karena kurangnya kemauan politik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Pada tahun 2018, Presiden Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir itu dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran. Setahun kemudian, Iran mulai melanggar batasan yang pada program nuklirnya sesuai perjanjian 2015 untuk mempersulit pengembangan bom. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai. [lt/ab]