Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Senin (20/12) mengatakan pembicaraan lebih lanjut dengan Arab Saudi tergantung pada “keseriusan” Riyadh.
Arab Saudi dan Iran, kekuatan besar Sunni dan Syiah di kawasan, melakukan pembicaraan langsung tahun ini pada waktu negara-negara berpengaruh dunia berupaya menyelamatkan sebuah perjanjian nuklir dengan Teheran dan sewaktu upaya-upaya yang dipimpin PBB untuk mengakhiri perang di Yaman mengalami kebuntuan.
“Kami mengundang Riyadh untuk melakukan pendekatan diplomatik dan politik serta menghormati prinsip tidak campur tangan dalam urusan negara lain, yang merupakan satu-satunya jalan mendatang untuk kawasan ini,” kata Khatibzadeh dalam jumpa pers.
Saudi, yang memutuskan hubungan dengan Teheran pada 2016, telah menyebut pembicaraan itu berlangsung hangat tetapi sifatnya eksploratif, sementara seorang pejabat Iran pada Oktober lalu mengatakan kedua negara telah melangkah “cukup jauh.” [uh/ka]
