Kepala badan nuklir Iran mengatakan Senin (14/9) bahwa kepala badan pengawas nuklir PBB akan mengunjungi Teheran akhir pekan ini.
Ali Akbar Salehi memberikan informasi ini kepada televisi Iran setelah pertemuan dengan kepala Badan Energi Atom Internasional Yukiya Amano di Wina.
IAEA akan bertugas mengawasi perjanjian Iran yang telah dicapai dengan kelompok enam kekuatan dunia pada Juli lalu, untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan untuk bantuan keringanan sanksi. Pada saat yang sama, Iran dan IAEA datang ke perjanjian terpisah untuk menyelesaikan pertanyaan lama tentang kemungkinan Iran mempergunakan nuklir untuk keperluan militer.
Iran telah lama membantah berusaha untuk membangun senjata nuklir, bersikeras mengatakan bahwa program itu digunakan untuk tujuan damai seperti penelitian medis dan pembangkit listrik.
IAEA mengatakan pembicaraan dengan Iran untuk pelaksanaan kesepakatan mereka sedang berlangsung, tapi kunjungan Amano tersebut merupakan suatu pertimbangan.
Badan ini diharapkan menyampaikan laporan akhir pada tanggal 15 Desember. Hanya dengan demikian kesepakatan dengan apa yang disebut P5 + 1 akan dapat terus berlangsung, termasuk pencabutan sanksi yang telah 'sangat mengacaukan' perekonomian Iran.
Salehi mengatakan tim yang beranggotakan 12 pengawas akan berada di Teheran pada Selasa (15/9) dan ia berharap kedua belah pihak dapat menyelesaikan masalah yang tersisa saat itu sehingga kesepakatan nuklir yang lebih besar dapat diimplementasikan.