Iran mulai melakukan pengecoran beton untuk reaktor nuklir kedua di PLTN Bushehr.
Pabrik ini akan dibekali dengan bahan bakar uranium buatan Rusia, bukan Iran, dan dipantau oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Teheran mengatakan, kegiatan nuklirnya adalah untuk maksud-maksud damai, yakni menyediakan energi listrik untuk negara itu.
“Energi nuklir menyediakan listrik dan setiap PLTN akan menghemat 11 juta barel minyak atau $660 juta per tahun,” demikian kata Ali Akbar Salehi, pemimpin dari Organisasi Energi Atom di Iran, dalam sebuah upacara yang disiarkan televisi pada hari Minggu (10/11).
Iran telah mengatakan bahwa negaranya bermaksud melakukan pengayaan uranium sampai 4,5 persen, sedikit diatas batas 3,67 persen yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan negara-negara adidaya. Tetapi melampaui batas itu merupakan bagian dari langkah-langkah Iran sebelumnya yang menjauhi persetujuan itu sementara negara itu minta negara-negara penandatangan lainnya membantunya mengatasi kesulitan akibat sanksi Amerika terhadap ekspor minyaknya.
Pengayaan uranium pada tingkat 4,5 persen masih jauh di bawah tingkatan untuk membuat senjata nuklir. (jm/ii)