Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan, Selasa (22/10) bahwa negara-negara tetangga Iran sudah bertekad tidak akan mengizinkan "wilayah darat dan udara" mereka untuk digunakan dalam penyerangan apapun.
Araghchi melontarkan pernyataan itu ketika Israel mempertimbangkan serangan balasan atas serangan rudal oleh Republik Islam tersebut.
"Semua tetangga-tetangga kami sudah meyakinkan kami bahwa mereka tidak akan mengizinkan wilayah darat atau udara mereka digunakan untuk melancarkan serangan terhadap Republik Islam Iran," kata Araghchi dalam konferensi pers di Kuwait, beberapa minggu setelah negara itu melancarkan serangan rudal terhadap Israel pada 1 Oktober lalu.
Sebelum melawat ke Kuwait, Araghchi berada di Bahrain pada Senin (21/10) sebagai bagian lawatan regional ke Arab Saudi, Qatar, Oman, Irak, Mesir dan Turki.
“Kami memantau dengan cermat pergerakan pangkalan-pangkalan Amerika di wilayah tersebut dan mengetahui semua pergerakan dan penerbangan mereka,” kata Araghchi.
Dia menambahkan “jika Israel menyerang Iran dalam bentuk apa pun, Iran akan merespons dengan format yang sama.”
Amerika Serikat, sekutu setia Israel, memiliki sumber daya militer di seluruh kawasan termasuk di Bahrain, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Araghchi juga mengulangi peringatan Iran terhadap Israel agar tidak menyerang fasilitas nuklirnya.
“Menyerang situs nuklir adalah kejahatan internasional yang besar; bahkan mengancam (menyerang) situs nuklir adalah kejahatan dan melanggar hak internasional,” katanya.
“Untuk mempertahankan diri dan situs nuklir kami, kami memiliki alat dan metode sendiri, dan kami mengandalkannya,” tambah menteri tersebut. [ft/rs]
Forum