Jutaan warga Iran turun ke jalan di seluruh negara itu, Jumat (10/2) untuk merayakan ulang tahun Revolusi Islam yang ke-38.
Di Teheran, ratusan ribu demonstran meneriakkan slogan-slogan tradisional dan membawa poster yang mengecam Amerika Serikat. Pawai itu memperingati peristiwa 11 Februari 1979 ketika pengikut Ayatollah Ruhollah Khomeini menggulingkan Shah Reza Pahlevi yang didukung AS.
Dalam pawai ulang tahun itu Presiden Hassan Rouhani mengatakan orang-orang hadir sebagai respons terhadap pernyataan palsu oleh penguasa baru di Gedung Putih dan menyerukan kepada dunia melalui kehadiran mereka bahwa rakyat Iran harus dihormati. Dia mengatakan rakyat Iran akan membuat mereka yang menggunakan bahasa yang mengancam akan menyesal.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini memberlakukan sanksi terhadap Iran karena uji coba misil balistik bulan lalu. Dia memperingatkan bahwa Iran "bermain api."
Menteri Pertahanan Jim Mattis baru-baru ini menggambarkan Iran sebagai "negara sponsor terorisme terbesar di dunia."
Seorang penduduk Teheran mengatakan, "Kami tidak pernah berpartisipasi dalam reli selama lebih dari 10 tahun. Tahun ini istri saya mengatakan kepada saya mari kita pergi keluar untuk menunjukkan kepada dunia, khususnya Trump, bahwa kita cintai negara kita meskipun ada perbedaan."
Televisi pemerintah menayangkan rekaman demonstrasi di kota-kota di seluruh negara itu, yang beberapa di antaranya dalam suhu yang sangat dingin. [as/ab]