Iran tidak mau mengukuhkan informasi dari Amerika bahwa Iran melakukan serangan udara terhadap militan Negara Islam (ISIS) di dalam wilayah Irak, dekat perbatasannya.
Para pejabat militer Amerika mengatakan pesawat buatan Amerika yang dibeli Iran pada 1970-an itu menyerang tempat-tempat ISIS di provinsi Diyala, Irak timur. Pentagon mengatakan Amerika tidak beroperasi di daerah itu.
Tidak ada informasi lain mengenai serangan udara itu. Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan ia tidak mengetahui adanya operasi udara di Diyala.
Baik Iran maupun Amerika dengan segera mengatakan tidak ada kerjasama militer antara mereka.
Sementara itu, seorang jenderal terkemuka Amerika mengatakan ISIS telah mendirikan kamp latihan di Libya timur.
Jenderal David Rodriguez mengatakan Rabu (3/12) Pentagon tidak akan melakukan serangan militer terhadap kamp-kamp itu saat ini, dengan menyebut kegiatan di sana sedikit dan masih sangat sederhana.
Ia mengatakan Pentagon mencurigai orang-orang dalam kamp itu adalah milisi lokal yang berusaha mencari hubungan dan bahwa para pejabat akan memantau keadaan.