Seorang pejabat kesehatan Iran, Sabtu (30/1), mengatakan wisatawan dari Eropa yang memasuki ke negara tersebut akan diminta untuk melakukan karantina mandiri selama dua minggu setelah dites negatif pada saat kedatangan.
Reuters mengutip TV pemerintah melaporkan juru bicara satuan tugas virus corona nasional, Alireza Raisi, mengatakan wisatawan dari daerah lain, termasuk negara tetangga, harus dinyatakan negatif sebelum tiba di negara itu.
Raisi mengatakan para pelancong yang datang dari Eropa yang memegang hasil tes COVID-19 negatif, harus dites lagi. Selain itu mereka juga diharuskan melakukan karantina sendiri, bahkan jika tes mereka negatif.
Sebelumnya, orang yang berasal dari Eropa hanya diwajibkan memiliki hasil tes negatif.
Dia tidak mengatakan kapan tepatnya tindakan baru akan berlaku, hanya mengatakan "mulai sekarang.”
Sementara itu, pejabat kesehatan mengatakan vaksin Barekat yang diproduksi Iran terbukti efektif melawan varian virus corona yang sangat menular yang muncul di Inggris.
"Tes yang dilakukan pada plasma darah tiga sukarelawan vaksin 'COVIran Barekat' sepenuhnya menetralkan virus corona yang bermutasi," kata Hassan Jalili yang bertanggung jawab atas tim yang memproduksi vaksin lokal.
Iran meluncurkan uji coba pada manusia terhadap kandidat vaksin domestik pertamanya akhir bulan lalu, dengan mengatakan ini dapat membantunya mengalahkan pandemi meskipun ada sanksi AS yang memengaruhi kemampuannya untuk mengimpor vaksin.
Mereka juga telah menyetujui vaksin Sputnik V Rusia dan berencana untuk mengimpor dan memproduksinya.
Pemerintah Rusia mencatat lebih dari 1,4 juta kasus dan lebih dari 57.800 kematian akibat COVID-19, tetapi telah terjadi penurunan infeksi baru dalam beberapa pekan terakhir. [ah]