Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis mengatakan hari Selasa (9/5), pasukan Amerika di Afghanistan menghadapi "musuh yang penuh tekad", namun memberikan pukulan yang sangat berarti kepada mereka.
Berbicara di sebuah konferensi pers di Kopenhagen bersama rekannya dari Denmark, Claus Hjort Frederiksen, Mattis mengatakan kedua kelompok baik ISIS maupun al-Qaida kehilangan wilayah dan kekuasaan di Afghanistan, sementara pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang "merebut hati, rasa hormat dan dukungan rakyat."
"Di Afghanistan, musuh telah kehilangan sekitar dua pertiga kekuatannya dan akhir pekan lalu Presiden Ghani mengumumkan kematian pemimpin negara Islam, ISIS Khorasan, kelompok ISIS di Nangarhar,” kata Mattis.
"Dalam kampanye anti-ISIS, kami memberi kelompok itu satu pukulan yang berarti lagi menewaskan pemimpin mereka."
Para pejabat A.S. dan Afghanistan baru-baru ini mengumumkan bahwa Abdul Hasib, pemimpin dari yang disebut negara Islam di Afghanistan telah tewas dalam serangan militer. Dia diyakini berada di balik serangan yang menewaskan 50 orang di sebuah rumah sakit militer di Kabul awal tahun ini.
Mattis mengatakan Amerika akan terus memadukan usaha militer dan non-militer di Afghanistan dan melakukan segala upaya untuk mencegah jatuhnya korban warga sipil. [ps/al]