Para pejabat intelijen Irak dan AS mengatakan kelompok ISIS secara agresif sedang berupaya mengembangkan senjata kimia, membentuk cabang khusus untuk melakukan riset dan eksperimen dengan bantuan para ilmuwan dari Irak, Suriah dan wilayah lain di kawasan itu.
Para pejabat Amerika yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada Associated Press bahwa mereka tidak yakin ISIS memiliki kemampuan untuk mengembangkan senjata rumit seperti gas saraf yang mungkin digunakan dalam serangan teroris. Sejauh ini kelompok itu diyakini telah menggunakan gas kimia mustard di Irak dan Suriah.
Pasca serangan di Paris yang diklaim ISIS, Perdana Menteri Perancis hari Kamis memperingatkan kemungkinan terjadinya serangan dengan senjata kimia atau biologi. [vm/ii]