Juru Bicara milisi Suriah Sabtu (14/10), mengatakan pejuang ISIS diperkirakan akan meninggalkan kota Raqqa sesuai dengan kesepakatan milisi Suriah dukungan Amerika yang mengepung mereka.
Menurut juru bicara itu, jihadis diperkirakan melepaskan kota itu antara Sabtu malam dan Minggu (15/10). Kata juru bicara itu, setiap pejuang ISIS yang tertinggal akan dipaksa "menyerah atau mati."
Dalam beberapa hari terakhir, ratusan warga sipil sudah keluar dari beberapa kawasan yang dikuasai ISIS di Raqqa. Merekamemanfaatkan lambatnya serangan pasukan koalisi guna membantu warga sipil agar bisa dievakuasi dengan aman.
Menurut penduduk, pejuang ISIS setempat sudah menyerah dalam beberapa pekan ini, tetapi militan itu masih menguasai beberapa bagian di kota itu, termasuk stadion dan rumah sakit nasional. Banyak penduduk yang lari dari kota itu kekurangan gizi setelah terjebak dalam pertempuran selama beberapa bulan.
Pejuang oposisi yang didukung Amerika, Pasukan Demokratik Suriah, telah melakukan serangan di Raqqa sejak 5 Juni dan sejauh ini telah merebut lebih dari 80 persen kota.
Raqqa, di tepi Sungai Efrat, adalah ibu kota de facto pejuang ISIS.
Pejabat koalisi mengatakan militan ISIS masih menahan beberapa warga sipil untuk digunakan sebagai tameng manusia.
Aktivis mengatakan lebih dari 1.000 warga sipil tewas di Raqqa sejak pertempuran merebut kembali kota itu dimulai Juni lalu. Hampir 270 .000 orang mengungsi dari Raqqa sejak April.[ka]