Kementerian Wisata Irak mengatakan dalam satu pernyataan, militan ISIS terus "menentang kehendak dunia dan tidak mempedulikan rasa kemanusiaan" dengan menghancurkan lokasi-lokasi bersejarah itu.
Abdulamir Hamdani, arkeolog Irak, memberitahu kantor berita Perancis, AFP, "Dengan menyesal saya mengatakan bahwa tindakan ini telah diduga. Rencana mereka adalah menghancurkan warisan budaya Irak, satu persatu."
Pihak pemerintah mengatakan bahwa jangkauan penghancuran terbaru di Nimrud ini belum diketahui sepenuhnya.
Di antara warisan budaya di Nimrud adalah patung-patung "lamassu" yang besar, yang berbentuk singa atau banteng bersayap dengan kepala manusia.
Ihsan Fethi, anggota Asosiasi Arsitek Irak, menyampaikan kepada surat kabar The New York Times, "Saya tidak dapat menggambarkan besarnya kehilangan ini." Menurutnya, "Ini adalah salah satu tempat paling terkenal dan paling penting di dunia."