Kelompok Negara Islam (ISIS) hari Minggu (17/5) mengklaim telah merebut kota Ramadi di Irak, kemenangan terbesar kelompok itu tahun ini setelah terjadi bentrokan intensif selama beberapa hari.
Di Washington, Departemen Pertahanan menolak memastikan pernyataan ISIS itu dan hanya menyatakan bahwa Ramadi masih “rentan dan diperebutkan." Tetapi pihak lainnya, termasuk juru bicara gubernur provinsi Anbar, mengatakan tentara pemerintah sudah melarikan diri dari kota itu.
Minggu pagi, Perdana Menteri Irak meminta tentara untuk tidak meninggalkan pos mereka dan mendorong kelompok-kelompok milisi untuk bergerak merebut kembali kota itu. Militan ISIS merebut sebagian Ramadi dalam beberapa hari ini, meskipun serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika terus berlangsung.
Jatuhnya Ramadi ke tangan ISIS memberi kelompok itu pangkalan baru yang hanya berjarak 125 kilometer bagian barat ibukota Baghdad. Militan ISIS mulai bergerak ke pusat kota Ramadi hari Jumat dan mengibarkan bendera berwarna hitam di atas sebuah gedung pemerintah lokal.
Pemboman terus berlanjut hari Minggu, menewaskan 10 tentara dan polisi dalam dua serangan terpisah.