Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Rabu (22/3) di dekat gedung parlemen Inggris di London, yang menewaskan tiga orang dan berakhir setelah polisi menembak penyerang.
Sebuah pernyataan yang diposting di kantor berita ISIS menyebutkan penyerang adalah “tentara ISIS.”
Perdana Menteri Theresa May, dalam pernyataannya di parlemen mengenai serangan itu, mengatakan, pelaku lahir di Inggris dan pernah diselidiki oleh badan intelijen Inggris MI-5 “terkait dengan keprihatinan mengenai ekstremisme dengan kekerasan.”
Tetapi May mengatakan lelaki itu bukan bagian dari apa yang ia sebut “gambaran intelijen sekarang ini.” Ia juga menyatakan tidak ada data intelijen sebelumnya mengenai rencana atau motif serangan itu.
Ia menegaskan bahwa para penyelidik menduga pelaku “terilhami oleh ideologi Islamis.”
Polisi Inggris telah menahan delapan orang terkait dengan serangan tersebut. [uh/ab]