Tautan-tautan Akses

Israel Berharap Pulihkan Hubungan dengan Negara Muslim ke-5 Sebelum Masa Jabatan Trump Berakhir


Pesawat milik maskapai penerbangan Israel El Al yang membawa delegasi Israel didampingi oleh Penasihat Senior Gedung Putih AS Jared Kushner, tiba di Rabat, Maroko, 22 Desember 2020. (Foto: dok).
Pesawat milik maskapai penerbangan Israel El Al yang membawa delegasi Israel didampingi oleh Penasihat Senior Gedung Putih AS Jared Kushner, tiba di Rabat, Maroko, 22 Desember 2020. (Foto: dok).

Israel sedang berusaha meresmikan hubungan dengan negara Muslim ke lima selama masa jabatan Presiden Amerika Donald Trump, yang berakhir bulan depan. Seorang menteri pemerintah Israel menyampaikan itu kepada Ynet TV pada hari Rabu.

Gedung Putih telah memediasi pemulihan hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko tahun ini, dengan Maroko menjadi tuan rumah delegasi Israel-Amerika, Selasa (22/12), untuk meresmikan peningkatan dalam hubungan itu.

Ditanya Ynet TV apakah negara kelima akan maju sebelum Trump mundur pada 20 Januari, Menteri Kerja Sama Regional Israel Ofir Akunis menjawab, "Kami sedang berusaha ke sana."

"Amerika akan mengumumkan negara lain yang akan menormalisasi hubungan dengan Israel dan, pada dasarnya, dengan infrastruktur bagi kesepakatan damai," katanya.

Ia menolak menyebut nama negara itu tetapi mengatakan ada dua kandidat utama. Salah satunya negara di Teluk, Oman sebagai kemungkinan, tetapi tidak Arab Saudi. Kandidat lain, lebih jauh ke timur, adalah "negara Muslim yang tidak kecil" tetapi bukan Pakistan, kata Akunis.

Indonesia pekan lalu menyatakan tidak akan mengakui Israel kalau tuntutan pembentukan negara Palestina belum terpenuhi.

Warga Palestina khawatir normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel akan melemahkan posisi pan-Arab yang sudah ada sejak lama yang menyerukan Israel agar keluar dari wilayah pendudukan dan menerima negara Palestina dengan imbalan hubungan normal dengan negara-negara Arab. [ka/ab]

XS
SM
MD
LG