Namun Senin pagi, hanya beberapa jam sebelum gencatan senjata itu dijadwalkan akan mulai, serangan udara Israel menewaskan seorang pemimpin militan Palestina. Kelompok Jihad Islam mengatakan panglimanya di bagian utara Gaza, Daniel Mansour, tewas ketika serangan tersebut mengenai rumahnya.
Gencatan senjata itu diumumkan hanya beberapa jam setelah serangan udara Israel di kota Rafah, Gaza, menewaskan paling sedikit 10 orang sipil yang berlindung di sebuah sekolah PBB. Paling sedikit 35 lainnya dilaporkan luka-luka.
Militer Israel mengatakan kemudian pihaknya tadinya menyerang 3 tersangka militan dekat sekolah tersebut, dan mengatakan mereka sedang meninjau kembali akibat serangan itu. Militer Israel juga mengatakan gencatan senjata hari Senin tidak akan berlaku di Rafah, dimana operasi militer akan diteruskan.
Departemen Luar Negeri Amerika semula menyebut serangan terhadap sekolah itu “tembakan artileri” dan seorang juru bicara mengatakannya “keterlaluan” dan “menyedihkan.”