Sementara AS dan sekelompok lima negara kuat dunia lainnya melakukan perundingan nuklir dengan Iran, sekutu AS, Israel, memata-matai perundingan rahasia itu dan bergerak di belakang layar untuk menjegal kemungkinan tercapainya sebuah persetujuan, demikian menurut laporan yang diterbitkan suratkabar “The Wall Street Journal” Senin malam.
Surat kabar itu menuangkan, para pejabat Gedung Putih mengetahui hal ini tahun lalu, bahwa Israel mencuri dengar, mencuri informasi dari pertemuan-pertemuan tertutup yang dilakukan AS, serta dari para informan dan kontak-kontak diplomatik Eropa, untuk mengetahui rincian perundingan.
Laporan tersebut menambahkan bahwa Israel menyangkal telah memata-matai AS, namun memperoleh informasi dengan mengawasi para pemimpin Iran yang menerima laporan tentang pertemuan-pertemuan itu.
Para diplomat dan ahli dari Iran dan kelompok lima negara kuat yang mencakup AS, Inggris, China, Prancis, Rusia dan Jerman itu sedang berusaha mencapai sebuah persetujuan yang memastikan bahwa Iran tidak bermaksud membuat senjata nuklir sebagai imbalan dilonggarkannya sanksi-sanksi ekonomi yang keras.
Kedua pihak sepakat untuk merahasiakan rincian perundingan mereka untuk mencegah pengaruh-pengaruh luar mengimbas hasil perundingan itu. Meskipun jalan perundingan tersebut dirahasiakan, para pejabat Israel berulang kali membuat pernyataan yang mengklaim bahwa hasil persetujuan tidak akan memadai untuk memastikan bahwa Iran tidak akan membuat senjata nuklir.
Para pejabat senior AS, termasuk Presiden Barack Obama dan Menteri Luar Negeri John Kerry, telah memperingatkan agar waspada terhadap keterlibatan pihak luar. Mereka menyatakan, diperlukan proses perundingan yang wajar untuk memberi peluang tercapainya hasil tanpa prasangka.