Militer Israel, Selasa (26/7), menghancurkan rumah-rumah dua warga Palestina yang diduga membunuh seorang penjaga keamanan Israel di permukiman Tepi Barat pada April.
Vyacheslav Golev tewas akibat kasus penembakan di pintu masuk permukiman Yahudi di Tepi Barat pada 29 April. Kelompok militan Palestina Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Militer Israel kemudian menangkap dua warga Palestina yang dicurigai melakukan serangan itu. Pada hari Selasa, tentara mengatakan telah menghancurkan tempat tinggal mereka di desa Qarawat Bani Hassan di Tepi Barat utara.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan pasukannya menghadapi protes kekerasan sewaktu menghancurkan kedua rumah. Sejumlah bom api dan ban yang dibakar dilemparkan ke arah pasukan Israel.
Israel secara rutin menghancurkan rumah-rumah penyerang Palestina, baik yang tewas atau tertangkap saat melakukan serangan terhadap orang Israel. Israel mengatakan tindakan itu berfungsi sebagai pencegah kemungkinan terjadinya penyerangan pada masa depan. Orang-orang Palestina dan kelompok-kelompok HAM mengatakan bahwa praktik tersebut merupakan hukuman kolektif.
Pasukan Israel melangsungkan penggerebekan hampir setiap hari di Tepi Barat selama berbulan-bulan setelah serangkaian serangan mematikan yang menewaskan 19 orang Israel. Diduga, serangan dilakukan orang-orang Palestina.
Militer Israel menghadapi perlawanan selama beberapa aksi penggerebekan itu, yang dalam beberapa kasus menelan korban jiwa.
Lebih dari 60 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun, menurut penghitungan resmi Palestina.
Orang-orang Palestina mengupayakan Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem timur, wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah pada tahun 1967, sebagai wilayah negara masa depan mereka. [ab/ka]
Forum