Pemerintah Israel melanjutkan rencana pembangunan sekitar seribu unit rumah di beberapa bagian kota Yerusalem yang diinginkan rakyat Palestina sebagai ibukota negara mereka di masa depan.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan, rencana tersebut juga mencakup pembangunan infrastruktur di Tepi Barat, yang akan digunakan baik oleh warga Palestina maupun warga Israel. Pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut jati dirinya, karena dia tidak berwenang berbicara kepada media.
Pihak Palestina menuntut Yerusalem timur, lokasi rumah-rumah ibadah paling sensitif bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen, sebagai ibukota masa depan mereka dan menentang segala pembangunan Israel di situ.
Menteri Keuangan Yair Lapid menentang rencana pembangunan tersebut, seraya mengatakan, hal itu akan mengarah pada "krisis besar dalam hubungan AS- Israel." Masyarakat internasional dan AS tidak mengakui aneksasi Israel terhadap wilayah itu.