Seorang pria Amerika keturunan Israel yang ditahan di Mesir atas tuduhan mata-mata, akan dibebaskan hari ini berdasarkan persetujuan pertukaran dengan Israel.
Penguasa Mesir berencana membebaskan Ian Grapel ke Israel yang dipertukarkan dengan 25 warga Mesir yang dipenjarakan di Israel. Tiga dari narapidana tersebut adalah remaja.
Grapel tampaknya memasuki Mesir bulan Januari. Di bulan Juni lalu, penguasa Mesir menuduhnya sebagai agen Mossad Israel. Mesir mengatakan Grapel melakukan kegiatan mata-mata dan kegiatan menghasut sehubungan dengan demonstrasi anti-pemerintah yang mengakibatkan peletakan jabatan Presiden Mesir Hosni Mubarak pada bulan Februari.
Israel membantah tuduhan tersebut dan mengatakan Grapel tidak mempunyai hubungan dengan dinas intelijen Israel atau Amerika. Laporan berita mengatakan Grapel akan kembali ke Amerika Serikat setelah ia dibebaskan.