Diplomat tertinggi Israel, Yair Lapid, pada Kamis (30/9) memulai kunjungan penting ke Bahrain di mana ia membuka kedutaan besar Israel di negara tersebut, satu tahun setelah normalisasi hubungan antar kedua negara yang ditengahi oleh Amerika Serikat, demikian dilaporkan kantor berita AFP.
Menteri luar negeri Israel itu mendarat di Bandara Manama Bahrain sebelum akhirnya pesawat Gulf Air A320 lepas landas dari bandara tersebut menuju Israel untuk menandakan penerbangan komersial pertama antar kedua negara.
Awak pesawat mengibarkan bendera Bahrain dan Israel dari jendela kokpit jet penumpang itu ketika mendarat di bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, Israel.
Penerbangan komersial dari Bahrain dan kunjungan bilateral pertama Menteri Luar Negeri Israel ke negara Teluk itu adalah bagian dari normalisasi hubungan regional setelah Uni Emirat Arab, Maroko dan Sudan tahun lalu juga sepakat untuk membangun hubungan dengan Israel di bawah perjanjian yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.
"Kita secara resmi telah membuka kedutaan Israel di Bahrain," cuit Lapid. "Kita sepakat akan ada pembukaan kedutaan Bahrain di Israel pada akhir tahun ini."
Lapid bertemu dengan Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al-Khalifa, dalam pertemuan yang disebut oleh media Israel sebagai pertemuan publik pertama seorang raja Teluk dengan seorang pejabat Israel.
Lawatan Lapid itu juga diwarnai unjuk rasa para demonstran di ibu kota Manama yang menentang kunjungannya dan pembukaan kedutaan Israel di Bahrain. (my/jm)