Tautan-tautan Akses

Israel Sebut 'Aktivitas' Militer di Rumah Sakit Gaza Berakhir


Seorang tentara Israel mengamankan terowongan di bawah Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza di Jalur Gaza utara, 22 November 2023. (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
Seorang tentara Israel mengamankan terowongan di bawah Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza di Jalur Gaza utara, 22 November 2023. (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)

Tentara Israel mengatakan pada Sabtu (16/12) bahwa mereka menemukan senjata dan menangkap sekitar 80 anggota Hamas dalam “aktivitas” militer di sebuah rumah sakit di Gaza. Hamas menggambarkan aktivitas Israel tersebut sebagai “pembantaian yang mengerikan.”

Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas mengatakan pada Rabu bahwa pasukan Israel “menembaki ruang pasien” dan menangkap staf di Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Gaza selama “pengepungan” yang berlangsung beberapa hari.

Badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan pada hari yang sama bahwa direktur rumah sakit dan sekitar 70 staf medis lainnya “ditahan di lokasi yang tidak diketahui di luar rumah sakit.”

Mereka mengatakan pasukan Israel telah membebaskan lima dokter dan staf perempuan. Namun, ada laporan mengenai “perlakuan buruk” terhadap mereka yang ditahan.

Tentara Israel berdiri di luar Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Rabu, 22 November 2023. Israel mengatakan bahwa militan Hamas mencari perlindungan di halaman rumah sakit dan menggunakan terowongan itu untuk tujuan militer. (Foto AP/Victor R. Caivano)
Tentara Israel berdiri di luar Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Rabu, 22 November 2023. Israel mengatakan bahwa militan Hamas mencari perlindungan di halaman rumah sakit dan menggunakan terowongan itu untuk tujuan militer. (Foto AP/Victor R. Caivano)

Pada Sabtu (16/12), tentara Israel mengatakan mereka telah “menyelesaikan aktivitasnya di area Rumah Sakit Kamal Adwan.” Namun mereka menuduh “telah digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando dan kendali.”

“Tentara menangkap sekitar 80 teroris… menghancurkan infrastruktur teror di daerah tersebut” dan menemukan “banyak senjata," kata militer.

Pasukan juga "menanyai pekerja rumah sakit,” katanya.

“Para pekerja mengaku bahwa senjata disembunyikan di inkubator… yang seharusnya digunakan untuk merawat bayi prematur,” klaim tentara.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (16/12), Hamas menuduh pasukan melakukan "pembantaian yang mengerikan" di dalam rumah sakit. Mereka disebut menghancurkan "tenda-tenda para pengungsi" yang berlindung di sana dengan buldoser, sehingga menyebabkan "sejumlah kematian.”

Pemerintah Hamas mengatakan setidaknya 18.800 orang tewas di wilayah tersebut sejak perang pecah, yang dipicu oleh serangan berdarah kelompok tersebut terhadap Israel pada 7 Oktober.

Serangan itu menyebabkan sekitar 1.140 orang tewas, menurut angka resmi. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG