Ledakan terdengar dan kepulan asap terlihat membubung di Beirut pada hari Kamis (3/10), sehari setelah serangan udara Israel ke sebuah apartemen di pusat kota yang menewaskan sembilan orang.
Militer Israel pada hari Kamis memperingatkan warganya untuk mengevakuasi sebuah kota dan kawasan-kawasan pemukiman di Lebanon selatan yang berada di utara kawasan yang oleh PBB telah dinyatakan sebagai zona penyangga. Peringatan ini menandakan bahwa mereka mungkin memperluas operasi darat yang dimulai awal pekan ini terhadap kelompok militan Hizbullah.
Israel telah memerintahkan warganya untuk meninggalkan Nabatieh, ibu kota provinsi, dan kawasan-kawasan pemukiman lain di utara Sungai Litani, yang merupakan tepi utara zona perbatasan, yang telah ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB sebagai zona penyangga setelah perang tahun 2006. Ketetapan itu sendiri dituangkan dalam sebuah resolusi yang saling dituding kedua belah pihak telah dilanggar.
Setidaknya delapan tentara Israel tewas dalam bentrokan dengan Hizbullah di Lebanon selatan, di mana Israel mengumumkan dimulainya serangan darat terbatas pada awal pekan ini. Sementara itu, wilayah itu bersiap menghadapi pembalasan Israel menyusul serangan rudal balistik Iran.
Serangan udara Israel terhadap sebuah apartemen di pusat kota Beirut pada Rabu malam menewaskan sembilan orang, termasuk tujuh warga sipil yang menjadi responden pertama yang berafiliasi dengan Hizbullah. Israel telah menggempur wilayah-wilayah di mana kelompok militan tersebut dinilai memiliki kehadiran yang kuat sejak akhir September, namun jarang menyerang jantung ibu kota Beirut.
Tidak ada peringatan apapun sebelum serangan Rabu malam, yang menghantam sebuah apartemen tidak jauh dari markas besar PBB, kantor perdana menteri, dan parlemen. Unit pertahanan sipil Hizbullah mengatakan tujuh anggotanya tewas. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan secara keseluruhan sembilan orang tewas. [em/ab]
Forum