Pihak berwenang kota di Israel telah menyetujui rencana untuk menggusur lebih dari 20 rumah orang Palestina untuk menyediakan lahan bagi sebuah taman dan pusat wisatawan di Yerusalem Timur yang mayoritas penduduknya orang Arab itu.
Komisi perencanaan Yerusalem akan melaksanakan rencana pembangunan Taman Raja hari Senin setelah walikota Nir Barkat meminta persetujuan proyek tersebut.
Gagasan itu masih membutuhkan persetujuan lebih jauh, yang menurut para pejabat, dapat memakan waktu berbulan-bulan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya mendesak Barkat agar menangguhkan proyek itu bulan Maret, dengan mengutarakan keprihatian akan citra internasional Israel.
Para pemimpin Israel telah menyebut proyek itu sebagai satu lagi usaha Israel untuk mengabadikan klaimnya atas seluruh Yerusalem. Israel meng-integrasikan Yerusalem Timur setelah merebutnya dari Yordania dalam perang tahun 1967, tetapi tindakan tersebut tidak diakui internasional. Daerah itu diklaim Palestina sebagai ibukota negaranya di masa depan.
Amerika memperingatkan Israel hari Senin bahwa rencana tersebut dapat menyulut kekerasan dan dapat mengancam lebih jauh usaha perdamaian Timur Tengah yang sudah dalam keadaan sulit itu.