Lebanon telah memberi izin bagi sebuah kapal bantuan berlayar menuju Siprus dalam pelayarannya menuju Jalur Gaza, meskipun ada peringatan dari Israel yang mengatakan tidak akan membiarkan kapal itu merapat di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas itu.
Menteri Transportasi Lebanon Ghazi Aridi mengeluarkan izin itu hari Senin bagi kapal bernama Julia, berlayar ke Siprus. Aridi mengatakan tidak bisa mengizinkan kapal itu berlayar langsung ke wilayah yang diblokade Israel itu karena secara teknis Lebanon dan Israel masih dalam keadaan perang.
Jurubicara kapal bantuan dari Gerakan “Bebaskan Palestina” mengatakan kapal itu akan meninggalkan pelabuhan Lebanon, Tripoli, dalam beberapa hari mendatang.
Israel mendapat kritik tajam dari dunia internasional setelah melancarkan serangan maut bulan lalu terhadap konvoi kapal bantuan yang berusaha menerobos blokade Jalur Gaza. Kabinet Israel, hari Minggu, menyetujui pelonggaran blokade Gaza dan berjanji membolehkan barang-barang non militer masuk ke wilayah Palestina.
Para juru runding dari Kuartet Timur Tengah yakni PBB, Amerika, Uni Eropa dan Rusia menyebut keputusan Israel melonggarkan blokade itu sebagai perkembangan yang dihargai, tapi terus menyebut bahwa blokade itu “tidak bisa dilanjutkan.”